![]() |
Tank Anti-Drone P8 Light yang dipamerkan di Indo Defense 2025 Expo & Forum. (Foto: Dok. Army Recognition) |
MedanEkspress | Jakarta – Tank Anti-Drone P8 Light hasil pengembangan Pussenkav TNI AD dengan PT. Surya Sentra Ekajaya (PT. SSE), ikut dipamerkan dalam Indo Defense 2025 Expo & Forum di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Direktur Utama PT. SSE, Eka Suryajaya menjelaskan, ranpur (kendaraan tempur) ini dirancang untuk menghadapi tantangan baru di era pertahanan digital.
“Drone merupakan ancaman baru untuk peperangan di zaman ini. Oleh karena itu, kami harap ranpur hasil kerja sama PT. SSE dengan Pussenkav TNI AD ini dapat mendukung TNI untuk memperkuat pertahanan dari ancaman drone,” kata Eka, dikutip dari indonesiadefence.com pada Kamis (12/6/2025).
Senada dengan itu, General Manager PT. SSE, David Hartawan, mengatakan bahwa Tank ini telah teruji bersama satuan Kavaleri TNI AD, khususnya terkait medan dan spesifikasi umumnya sudah memenuhi kebutuhan teknis pengguna hanya tinggal memasuki tahap penyempurnaan.
“Kendaraan ini memang dikembangkan bersama dengan satuan kavaleri. Ada perjanjian kerja sama pengembangan produk yang melandasi P8 Light Tank ini. Dari segi spesifikasi, mereka menyatakan sudah sesuai kebutuhan. Mungkin kita akan lebih memperbaiki lagi kendaraan tersebut untuk lebih mendetailkan lagi,” ujar David.
Ia menegaskan bahwa seluruh produk yang dipamerkan di Indo Defence 2025 merupakan hasil desain orisinal dan karya anak bangsa. “Produk-produk kami adalah hasil desain sendiri, memiliki hak paten, hak kekayaan intelektual, serta merek dagang yang terdaftar. Ini murni buatan dalam negeri,” ujarnya.
![]() |
Tank Anti-Drone P8 Light dan sejumlah Ranpur (kendaraan tempur) yang dipamerkan pada Indo Defense 2025 Expo & Forum. (Foto: Google) |
Berikut spesifikasi lengkap Tank Anti-Drone P8 Light:
1. Jenis: Tank ringan multi sistem.
2. Kapasitas kru: 3 personel (driver, commander, gunner).
3. Transmisi: Diesel to electric hybrid, memungkinkan kendaraan berjalan dalam mode senyap tanpa mesin aktif untuk durasi tertentu.
4. Sistem Senjata: Remote Control Weapon Station (RCWS) kaliber 30–40 mm.
5. Perlindungan balistik: STANAG 4569 Level 2–4.
6. Sistem pendukung:
Laser Warning System.
Gunshot Detection System.
Radar System.
7. Dilengkapi sistem senjata anti-drone yang dikembangkan dengan teknologi dari KNDS, perusahaan persenjataan asal Prancis. Sistem ini bisa diintegrasikan ke berbagai kendaraan tempur, tergantung kebutuhan dari satuan.
Sumber: Redaksi MEC
Editor: Zoel AB