Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Paska Galodo, Kodam I/BB Segera Bangun 5 Jembatan Baily di Kabupaten Agam

| Mei 15, 2024 WIB | 0 Views
Lima jembatan di Kabupaten Agam yang rusak diterjang banjir lahar dingin Gunung Marapi akan dibangun dengan Jembatan Baily.
MedanEkspress | Agam - Kodam I/Bukit Barisan bersama satuan jajarannya di wilayah Korem 032/Wirabraja akan segera membangun lima unit jembatan Baily di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Pembangunan jembatan Baily untuk melancarkan kembali hubungan darat antar wilayah di Kabupaten Agam yang terputus paska tragedi banjir lahar dingin Gunung Marapi disertai longsor yang melanda enam kabupaten dan kota (termasuk Kabupaten Agam) di Provinsi Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
 
Proses pekerjaan pembangunan jembatan Baily di Kabupaten Agam, Sumbar.
"Lima jembatan Baily yang dibangun itu meliputi Jembatan Tigo Niniak, Jembatan Rona Taluak, Jembatan Silaki 1, Jembatan Katiagan, dan Jembatan Congkong," ucap Pangdam I/BB, Mayjen TNI Mochammad Hasan di sela menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana di Pos Komando Tanggap Darurat Kabupaten Agam di Bukik Batabuah, Kecamatan Ampek Angkek, Rabu (15/5/2024) siang. 

Di Pos Komando ini, Pangdam hadir bersama Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, SSos, Pangkogabwilhan I, Laksdya TNI Agus Hariadi, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, Danrem 032/Wbr, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, Danlantamal II Padang, Laksma TNI Syufenri, serta Pejabat Utama TNI-Polri dan Forkopimda jajaran Provinsi Sumbar lainnya. 
 
Pangdam I/BB menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana Galodo di Kabupaten Agam, Sumber.
Pangdam menjelaskan, pembangunan lima jembatan Baily tersebut merupakan salah satu dari sejumlah upaya penting dalam pelaksanaan langkah tanggap darurat di Kabupaten Agam yang dikerjakan pemerintah.

Ditambahkan Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, paska bencana di Kabupaten Agam, ada lima kecamatan yang terdampak cukup parah. Yakni Sungai Pua di Kecamatan Sungai Pua, Nagari Koto Tuo di Kecamatan Ampek Koto, Kecamatan Banuhampu, Nagari Batu Taba di Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Tilatang Kamang.
 
Danrem 032/Wbr juga ikut menyerahkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah kepada korban bencana di Kabupaten Agam, Sumbar.
Bencana yang terjadi di Kabupaten Agam juga menyebabkan 3.000 jiwa warga masyarakat harus mengungsi (data BPBD Sumbar per Selasa, 14 Mei 2024).

"Setiap satu keluarga dapat bantuan tunggu hunian sebesar Rp500 ribu. Wali Nagari sudah kita minta untuk mendata kebutuhan makanan dan minum warga yang mengungsi," jelas Letjen Suharyanto.

Selain itu, Letjen Suharyanto memastikan rumah warga yang rusak berat akan direlokasi dan diganti bangun baru senilai Rp60 juta. 
 
Kepala BNPB memberikan arahan penanganan tanggap darurat bencana alam Sumbar di Pos Komando Tanggap Darurat Kabupaten Agam.
"Jadi, satu keluarga yang rumahnya rusak berat, akan dapat satu rumah baru. Sedangkan untuk rumah rusak ringan, diberi uang pengganti Rp15 juta, dan rusak sedang Rp30 juta," ungkap Letjen Suharyanto.

"Banyak sekali dampak bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Kabupaten Agam ini. 75 hektar tanaman padi terendam, 25 hektar holtikultura terendam, dan 1,74 hektar lahan pertanian rusak," tambahnya.
 
Pangdam I/BB (kanan) turut hadir dalam pengarahan Kepala BNPB terkait langkah tanggap darurat bencana Sumbar di Pos Komando Tanggap Darurat Kabupaten Agam.
Sedangkan korban jiwa yang terdata hingga kemarin, sebanyak 22 orang sudah ditemukan. "Satu di antaranya sedang diidentifikasi," ucap Letjen Suharyanto. 

Di akhir penjelasannya, Letjen Suharyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo setiap hari memantau kegiatan penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

"Kita diurus Presiden bersama beberapa pejabat ke daerah ini untuk menangani langsung proses tanggap darurat, sekaligus memberi penghiburan kepada warga masyarakat terdampak bencana," tutupnya. 

Sumber: Redaksi MEC 
Editor: Zoel AB 
×
Berita Terbaru Update