MedanEkspress | Jakarta – Tim investigasi memeriksa 46 orang saksi terkait peristiwa ledakan munisi di Garut yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan, dari 46 orang saksi yang diperiksa, 21 di antaranya dari masyarakat dan 25 orang lainnya dari unsur TNI.
“Saat ini tim masih terus mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan. Termasuk juga berkaitan dengan beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim dan nantinya akan dilaksanakan analisa. Ada pula beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu,” kata Wahyu dalam keterangan resminya, Kamis (15/5/2025).
Lebih lanjut ia memastikan tim investigasi terus bekerja dan prosesnya masih terus berlangsung. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersabar dan menghormati proses investigasi yang sedang berjalan.
“Selanjutnya, kami mohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak, untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan. Sehingga nanti pada saatnya, dapat kami sampaikan kepada semua pihak berkaitan dengan hasil pelaksanaan tugas tim investigasi di lapangan,” kata Wahyu.
Berikutnya Wahyu menambahkan bahwa penanganan pascamusibah di Garut berjalan secara baik. Seluruh korban telah berhasil diidentifikasi, baik dari kalangan masyarakat maupun prajurit TNI AD, dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
“Saya informasikan bahwa seluruh korban yang berasal dari warga masyarakat sekitar, saat ini sudah bisa diidentifikasi. Kemarin (13/5/2025) pada pukul 16.00 WIB, Danrem 062/Tarumanegara sudah menyerahkan lima korban kepada keluarga, dan malam harinya pada pukul 19.00 WIB, Danrem kembali menyerahkan empat korban lagi kepada warga. Dilanjutkan dengan rangkaian proses pemakaman untuk seluruh korban, dan proses pemakaman selesai tadi malam pada pukul 20.00 WIB,” kata Wahyu.
Sumber: indonesiadefence.com