Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

P2 Tiger Varian APC, Kendaraan Lapis Baja Karya Anak Bangsa

| Juni 13, 2025 WIB | 0 Views
P2 Tiger varian APC. (Foto: Google)

MedanEkspress | Jakarta - Sebuah kendaraan lapis baja karya anak bangsa yang diberi nama P2 Tiger varian APC (Armored Personel Carrier), ikut dipamerkan pada Indo Defense 2025 Expo & Forum di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta.

Kendaraan pengangkut personel ini merupakan hasil karya anak bangsa melalui PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE), yang pengembangannya menggandeng perusahaan Prancis, Texelis, untuk memenuhi kebutuhan operasional Angkatan Bersenjata Indonesia.

Melansir laman Army Recognition, Kamis (12/6/2025), P2 Tiger adalah kendaraan lapis baja 4x4 seberat 18 ton yang dirancang dan dirakit di Indonesia. P2 Tiger dibangun di atas platform mobilitas Celeris yang direkayasa oleh Texelis.

Basis mekanis ini, yang juga digunakan di Serval milik Angkatan Darat Prancis, mencakup mesin Cummins berkekuatan 375 tenaga kuda, transmisi otomatis enam percepatan Allison, as roda Texelis, suspensi independen, dan sistem pengisian ban sentral Teleflow.
 

Konfigurasi modularnya memungkinkan adaptasi di seluruh profil misi sekaligus memastikan mobilitas tinggi dalam kondisi medan yang menantang.

Di stan PT SSE di Indo Defence 2025, P2 Tiger dipamerkan dalam varian APC (Armored Personnel Carrier), yang dilengkapi turret 20 mm yang dioperasikan dari jarak jauh dan sistem deteksi tembakan Metravib Pilar V.

Kendaraan ini dapat menampung satu regu yang terdiri dari 8 personel yang turun dari kendaraan dan 2 awak.

Di bagian dalam, tempat duduk diatur dalam tata letak 2+2+6, dengan pintu samping di bagian tengah dan posisi menembak tersendiri.

Lapisan baja tersebut memenuhi standar STANAG 4569, mulai dari Level 2 hingga Level 4, tergantung pada konfigurasinya, yang memberikan perlindungan terhadap ancaman balistik dan alat peledak.

PT SSE bertanggung jawab atas desain struktural kendaraan, pengelasan lapis baja, integrasi sistem, dan perakitan akhir, yang dilakukan di fasilitasnya di Tangerang.
 

Kolaborasi dengan Texelis melibatkan model transfer teknologi yang difokuskan pada sistem mobilitas, dengan dukungan langsung dari para insinyur Prancis selama fase pengembangan utama, termasuk desain sistem, industrialisasi, dan pengujian dinamis.

Dimulai pada tahun 2023, proses memungkinkan prototipe selesai dalam waktu kurang dari satu tahun, jangka waktu yang dianggap penting untuk kategori kendaraan ini.

Laman Defence Blog menuliskan bahwa P2 Tiger kompatibel dengan persyaratan penempatan modern.

Dua kendaraan dapat diangkut dalam satu pesawat A400M tanpa konfigurasi ulang, sejalan dengan rencana Indonesia untuk mengintegrasikan platform itu ke dalam armada angkutan udaranya.

Selain menyediakan peralatan mekanis, Texelis menyediakan dukungan teknis, integrasi perangkat lunak, perencanaan pemeliharaan, dan pelatihan teknis, yang berkontribusi pada pengembangan kemampuan produksi PT SSE.
 

P2 Tiger kini menjadi kendaraan paling canggih secara teknis dalam lini produk PT SSE, melengkapi platform yang lebih ringan seperti P6 ATAV dan P2 KM.

Kehadiran P2 Tiger di Indo Defence 2025 menyoroti pendekatan Indonesia dalam memanfaatkan basis industri pertahanan dalam negeri sekaligus bekerja sama dengan mitra teknologi internasional.

Program tersebut telah mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan Indonesia, Direktorat Jenderal Persenjataan Prancis (DGA), GICAT, dan asosiasi Prancis-Indonesia INAFRA, yang sejalan dengan tujuan nasional untuk pengembangan kemampuan dan konsolidasi industri.
 

P2 Tiger menandai langkah strategis dalam pengembangan industri pertahanan Indonesia.

Dengan proses produksi yang dikelola secara lokal dan solusi mobilitas yang bersumber dari mitra Eropa, P2 Tiger memenuhi persyaratan nasional dan potensi permintaan pasar regional.

Kolaborasi PT SSE–Texelis menggambarkan kerangka kerja sama yang seimbang, yang menggabungkan keahlian dalam negeri dengan teknologi asing, dalam mendukung tujuan produksi berdaulat dan komplementaritas industri.

Sumber: zonajakarta.com
Editor: Zoel AB 
×
Berita Terbaru Update