![]() |
Pos SAR Gilimanuk menerima barang para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali. (Foto: Dispen Koarmada II) |
MedanEkspress | Bali - Upaya pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terus menunjukkan perkembangan signifikan. Pada Sabtu, 5 Juli 2025, Satgas SAR Laut berhasil melakukan penarikan salah satu komponen kapal berupa liftcraft ke darat. Komponen tersebut kemudian dibawa ke Posko SAR Gabungan di Pelabuhan ASDP Gilimanuk untuk keperluan penyelidikan dan dokumentasi lebih lanjut.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 12.18 Wita, dilaksanakan penyerahan sejumlah barang temuan milik korban oleh Polres Jembrana ke Posko SAR Gabungan Gilimanuk. Barang-barang tersebut ditemukan di sekitar Pantai Pebuahan, Jembrana, dan terdiri dari jaket pelampung, pelampung, pakaian, serta perlengkapan pribadi milik penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Salah satu keluarga korban, Ari Susanto, mengidentifikasi beberapa barang sebagai milik kakaknya, Ach. Rifa'i, seorang sopir travel yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Penyerahan barang disaksikan oleh petugas posko serta perwakilan keluarga korban yang hadir langsung di lokasi. Proses verifikasi dan pencatatan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan setiap barang dikaitkan dengan identitas korban yang tepat. Hingga saat ini, proses pencarian terhadap korban maupun bangkai kapal utama masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan TNI AL, Basarnas, dan unsur lainnya.
Di sela-sela kegiatan SAR, Wakil Menteri Perhubungan RI, Suntana, serta meninjau langsung kondisi Pelabuhan dan Posko SAR Gabungan ASDP Gilimanuk. Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kesiapan fasilitas dan mendukung langsung proses pencarian serta pelayanan kepada keluarga korban. Wamenhub juga memberikan apresiasi terhadap kinerja tim gabungan yang terus bekerja tanpa henti sejak hari pertama kejadian.
Di sisi lain, Pangkoarmada II Laksda TNI I GP Alit Jaya, SH, M.Si., terus mengerahkan unsur TNI AL khususnya Koarmada II dalam operasi ini, termasuk KRI dengan kemampuan deteksi bawah laut, helikopter, serta tim penelusuran profesional.
Seluruh pihak berharap proses pencarian ini dapat segera menemukan titik terang kapal terkait keberadaan para korban dan bangkai, serta memberikan kepastian bagi keluarga yang menanti.
Sumber: Dispen Koarmada II