![]() |
| Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis No.1, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. (Foto: Dok. Wikipedia) |
MedanEkspress | Medan - Kota Medan yang maju dan berdaya saing di penghujung tahun 2025 masih terkesan jauh dari kenyataan di lapangan. Mengingat waktu efektif yang tersisa hanya beberapa hari di tahun 2025, Pemko Medan ditantang untuk segera mengubah dari mode perencanaan ke mode eksekusi penuh. Jika tidak, janji untuk mewujudkan Medan yang Bertuah akan berakhir hanya sebagai retorika.
Kegerahan yang dirasakan publik dengan lambannya aksi nyata Rico-Zaki, disampaikan Ketua Macan Asia Indonesia (MAI) Kota Medan Suwarno. Ia menyampaikan bahwa pimpinan kota masih asyik dengan kegiatan bersifat seremonial, sementara pekerjaan rumah menumpuk.
“Mereka hanya berkutat pada kegiatan safari hingga menerima audiensi. Aspirasi pasti sudah dikantongi Rico-Zaki. Itu baik, tapi sekarang waktunya beraksi. Jangan lagi sekadar kegiatan seremoni,” jelasnya didampingi Sekretaris MAI Medan Zullifkar AB.
MAI Medan menyoroti 10 program prioritas Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan, Rico-Zaki yang bersentuhan langsung dengan rakyat kecil, jika dieksekusi cepat, akan menjadi berdaya ungkit cepat (quick wins) yang dapat segera menaikkan moral warga.
Disebutkan Suwarno, Pengesahan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kota Medan 2025 pada Senin (29/9/2025) bukan sekadar rutinitas birokrasi, melainkan penentu arah bagi kepemimpinan Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap. Dengan total belanja Rp7.070.527.062.250, dokumen anggaran ini bukan sekadar revisi angka, melainkan komitmen politik untuk menjawab keraguan publik yang menilai 10 Program Prioritas masih minim progres nyata.
"Kami berharap, ketika tahun 2025 berganti, Rico-Zaki mulai unjuk taji," ujarnya. Ia menyuarakan agar kebijakan yang sudah dikaji segera diwujudkan, dan masyarakat dapat merasakan dampak nyata, bukan hanya lip service.
Ia menegaskan, 10 Program Prioritas, harus segera dieksekusi, bukan hanya menjadi daftar panjang janji. Program-program tersebut mencakup isu mendasar seperti perbaikan drainase, penyediaan air bersih dan sanitasi layak di daerah kumuh, hingga upaya modern seperti digitalisasi pendidikan berbasis smart class.
Beberapa program unggulan, yaitu Pengembangan dan Rehabilitasi Infrastruktur Drainase Kota, menjadi krusial mengingat masalah banjir yang kerap melanda beberapa kawasan di Medan. Sementara, program Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga diharapkan dapat mengimbangi laju pembangunan kota.
Daftar program prioritas lain yang diusung meliputi Revitalisasi Pasar Tradisional, Pengembangan Pusat Kreativitas Anak Muda, hingga Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekowisata dan Budaya.
"Waktu tersisa di tahun 2025 menjadi penentu. Anggaran sudah disiapkan. Kini tinggal bagaimana Pemko Medan memastikan masyarakat bisa merasakan kebijakan yang sudah dikaji itu, demi terwujudnya Medan untuk Semua, Medan yang Bertuah," beber Suwarno.
Sumber: Humas DPC MAI Kota Medan
